Masih ingatkah kamu dengan dia?
Seseorang yang alih-alih pergi, justru memilih tak
beranjak tatkala kamu meninggalkannya tanpa menoleh sedikitpun.
Seseorang yang memandangi punggungmu yang kian
menjauh dengan tatapan sarat kesedihan. Tidak memanggil, tidak pula mencegah
kepergianmu. Dia melupakan egonya, membiarkan kakimu melangkah kemanapun
sekehendakmu.
Seseorang yang dahulu, tak satu haripun lupa
menyematkan namamu di tiap lembar do'anya. Merancang banyak mimpi, menyampaikan
angan, berharap semoga Tuhan aminkan.
Seseorang yang kemarin tetap memberikan sepenuh
cintanya untukmu, meski tak mendapatkan cinta yang sama darimu.
Seseorang yang selalu ingin menjadi rumahmu, namun
nyatanya kamu tak pernah kembali pulang.
Seseorang yang pernah mempercayai tiap-tiap janjimu
yang mungkin sudah kamu lupakan.
Seseorang yang waktu lalu tetap meyakini dirinya
sendiri bahwa kamu mungkin akan kembali, mendekapnya, mengatakan rindu padanya.
Seseorang yang masih bisa tersenyum, walau jelas
terucap dari mulutmu bahwa tak lagi ada cinta sebagai isyarat selamat tinggal.
Seseorang yang kerap kali menyimpan kecewanya,
hanya karna dia menganggap segala keinginannya tak lebih berharga dari
bahagiamu.
Seseorang yang pernah kamu ulurkan tanganmu,
mengajaknya berjalan bersama, namun pada akhirnya selalu kamu punggungi
keberadaannya.
Seseorang yang kamu cintai sebelumnya, namun saat
dia sudah memberikan seluruh rasanya, kamu buat terluka setelahnya.
Dia menyerah kini, dia tak ingin melulu menjadi
baik padamu, dia sudah bosan berlaku seperti orang bodoh yang ketulusannya tak
pernah terbaca olehmu.
Dia sudah beranjak dari penantiannya karna pada
akhirnya dia tersadarkan bahwa kamu bukanlah sesuatu yang perlu ditunggu
kedatangannya.
Dia tak lagi mengingat namamu saat berdoa, dia
sudah terbangun dari mimpi-mimpi yang tak kunjung jadi kenyataan.
Dia masih orang yang sama. Namun hari ini, dia
meninggalkan cintanya yang kemarin bersamaan dengan ingatan tentang dirimu.
Dia tak lagi percaya janji-janjimu, yang mungkin
bukan hanya terucapkan untuknya, yang mungkin juga pernah kamu sampaikan pada
hati yang lain.
Dia masih orang yang sama. Dia tetap tersenyum, namun kali ini tak lagi memandangi punggungmu, dia justru ikut berbalik memunggungimu, tak lagi mengharapkan sebuah pertemuan.
Dia benar-benar memaknai perpisahan, bahwa segala yang pergi, memang tak seharusnya kembali. Bahwa yang tak ingin tinggal, tidak boleh dipaksa menetap.
Dia benar-benar memahami bahwa dirinya juga layak
berbahagia ditempat yang lain, bersama seseorang yang menghargai keberadaannya.
Dia akhirnya mengakui bahwa seseorang yang
memutuskan hilang, tak sepantasnya dijadikan tujuan.
Kini, kamu hanyalah seberkas masa lalu baginya. Tak
lagi memiliki arti, tak lagi nampak istimewa dimatanya. Kamu hanyalah bagian
dari kenangan yang tak bisa dilupakan, namun tak lagi ingin diingat.
Saat ini, dia yang akan memunggungimu, untuk waktu
yang lama, mungkin selamanya.
dari tumblr @pintalanpelangi
Post a Comment
Post a Comment